Wednesday, February 10, 2016

Tips bekerja dengan eksternal konsultan untuk evaluasi program

Sering sekali saya membaca postingan lowongan ttg evaluasi program. Beberapa organisasi ada yang menuliskan metode-nya secara detil, sebagian lagi secara samar-samar, dengan harapan bahwa si konsultan sendirilah yang akan membangun metode tersebut. Hal ini sah-sah saja mengingat konsultan terkadang telah memiliki alat tersendiri dalam mengumpulkan dan mengolah informasi. Berangkat dari pengalaman saya sebagai konsultan evaluasi, baik sebagai konsultan independen maupun bekerja dalam tim, berikut ini ada beberapa tips yang bisa bermanfaat besar untuk mendapat hasil yang lebih baik:

1. ToR

Lembaga yang bersangkutan biasanya memuat ToR baik yg umum maupun spesifik, ada baiknya selain ToR, tersedia link mengenai program proposal, laporan program, teori of change yang digunakan/ logical framework approach, garis besar training materials bagi penerima manfaat serta fasilitatornya. Hal ini akan mempersingkat waktu konsultan dalam mengembangkan alat yang dipakai untuk melakukan evaluasi. Laporan program sangat bermanfaat terutama memberi gambaran awal akan data-data yang ada serta berdasarkan hal itu bisa menggali lebih dalam akan keberhasilan/ kegagalan program.

2. OEDC kriteria/ ALNAP website

Saya pernah mendapat tugas mengevaluasi program dimana konsultan tidak diberikan output yang spesifik, dan konsultan lainnya yang bekerja untuk proyek yang sama tidak memiliki framework yang jelas sehingga malah membingungkan klien akan hasil evaluasinya. Jika program manager kesulitan membuat output maka dapat menggunakan OEDC criteria dan mengunjungi laman ALNAP untuk membuat panduan mengenai evaluasi tersebut. ALNAP menyediakan platform yang memudahkan semua pihak (program manager hingga konsultan) menggunakan framework M&E

3. Evaluation Framework

Pastikan NGO anda mengembangkan evaluation framework bagi setiap konsultansi atau minta konsultan untuk mengirimkannya (subject to approval dari klien) sebelum terjun kelapangan. Jika tidak bersiap-siap dengan kejutan yang akan dijumpai di laporan nantinya.

4. Be Flexible

Terkadang tidak semua hal dalam LFA harus di evaluasi, terutama jika dana dan waktu terbatas. Negosiasikan dengan konsultan mana hal-hal yang paling penting bagi organisasi anda untuk di evaluasi. Dan bagi hal-hal yang tidak tercakup, usahakan datanya anda dapatkan dari monitoring reguler atau laporan berkala.

5. Budget

Pastikan dalam setiap lowongan konsultansi, organisasi ybs menyebutkan angka nominal pekerjaan tersebut (budget), sehingga konsultan bisa menimbang apakah akan mengajukan bidding atau tidak, hal ini akan menghemat waktu anda juga dalam menyeleksi kandidat sesuai budget yang anda miliki.

6. Respect

Organisasi yang baik tentunya akan menghargai siapapun. Perlu diketahui bahwa untuk membuat proposal terkadang dibutuhkan waktu minimal tiga hari bagi konsultan untuk membuat proposal. Sering, proposal dikirim tetapi tidak ada kabar dari organisasi penerima. Tunjukkan bahwa organisasi anda menghargai usaha mereka dengan mengabarkan bahwa proposal diterima dan selanjutnya kandidat yang lolos ke tahapan berikutnya akan dikabari lebih lanjut. Sehingga konsultan tidak menunggu-nunggu berita dari anda dan bisa memutuskan untuk moves on ke pekerjaan lainnya.

Semoga tips diatas berguna ya!